INIBERITAKU.ID, JAKARTA – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlahnya UMKM di Indonesia mencapai 64 juta atau mencapai 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi.
Hal ini membuat geliat UMKM sangat berpengaruh bagi ekonomi nasional. Pertumbuhan UMKM seiring berjalannya waktu memiliki tren yang terus naik hingga 2020.
Namun, tidak sedikit usaha yang terkena imbas pandemi Covid 19. Melihat kondisi ini, pemerintah kemudian membuat sejumlah stimulus untuk menggerakan kembali sektor tersebut dengan mendorong digitalisasi UMKM.
Berdasarakan data Kadin DKI Jakarta yang dilansir dari Jawapos.com, Rabu, 19 Mei 2021, hanya sekitar 8 juta UMKM yang memilih menggunakan platform digital saat ini. Upaya mendorong digitalisasi UMKM menjadi salah satu ‘obat mujarab’ menumbuhkan ekonomi mikro.
Menurut Head of Marketing PT Codebrick Indonesia, Evan Januli, hal itu dilakukan sebab pandemi Covid-19 dinilai menurunkan daya beli masyarakat dan membuat sebagian masyarakat beralih melakukan transaksi secara digital.
Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan pemerintah selama pandemi juga menjadi faktor kuat yang membuat masyarakat beralih berbelanja secara digital.
Evan yang membidani perusahaan rintisan yang concern membantu pelaku usaha membuat toko online melalui website TokoTalk itu juga menuturkan, digitalisasi UMKM sangat diperlukan agar pelaku usaha bisa bertahan di tengah pandemi.
Ia juga membantu ratusan ribu UMKM untuk bersaing di era digital dengan menyediakan platform membuat website toko online secara gratis.
Dari data yang dimilikinya, saat ini lebih dari 540.000 pelaku usaha terdaftar dan membuat toko online secara gratis menggunakan TokoTalk. Melihat antusiasme ini, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas produk dan inovasi tepat guna bagi para pelaku usaha untuk melebarkan pangsa pasar.
“Geliat pelaku usaha untuk bersaing di dunia digital akan terus bertambah dan kami selalu berupaya terus meningkatkan produk dan inovasi yang tepat guna kepada mereka,” ungkap Evan.
Sejauh ini Evan menuturkan bahwa perusahaannya bisa menjadi salah satu solusi praktis untuk membuat toko online sebagai upaya memperluas pasar penjualan melalui teknologi digital. Terlebih, dengan adanya fitur pembayaran menggunakan E-Payment yang memudahkan transaksi antara penjual dan pembeli.
“Semoga semakin mempermudah para seller untuk menjaring customer yang terbiasa bertransaksi melalui marketplace,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Fitri